Aku tak Ingin hidup seperti ini” kalimat inilah yang terlontar dari beberapa
kumpulan anak jalanan di Jakarta.
Hidup
dengan di takdirkan sebagai anak jalanan bukan sesuatu hal yang menyenangkan
karena kita beranggapan akan hidup bersama banyak teman teman. Hidup sebagai
anak jalanan merupakan sebuah perjalanan yang cukup rumit apabila anak anak
yang masih berusia balita. Dengan bermodalkan gitar kecil atau suara pas pas-an
pengamen pengamen cilik ini berkeliling dibawah panasnya matahari demi mencari
sesuap nasi. Dan bukan hanya itu saja, tak sedikit pula hanya bermodalkan muka
dengan rasa iba dan memelas pengemis pengemis jalanan meminta minta uang kepada
pengendara mobil atau motor untuk mendapatkan uang.
Sebuah potret
kehidupan bahkan ketimpangan social yang terjadi di Jakarta. Para anak jalanan
dan pengemis pengemis meraung raung, dimana Pemerintah kita ? tidak
memperhatikan rakyatnya, hanya memikirkan diri sendiri. Hal ini yang sering dikeluhkan
di kalangan anak jalanan. Tidak sedikit juga anak anak jalanan yang mulai
melakukan aktivitas criminal yang membuat keresehan masyarakat seperti, mencuri
spion mobil, mencuri, dan masih banyak hal lainnya.
Pada
dasarnya, hal ini bukan sepenuhnya salah pemerintah, melainkan kesalahan pada
diri sendiri yang tidak mau bangkit dan berjuang untuk berada dalam taraf hidup
yang layak. Budaya mengemis dan bermalas malasan merupakan suatu budaya di
Indonesia. Kebanyakan masyarakat di Indonesia hanya mau menadahkan tangan dan
semua ingin mererka wujudkan tanpa usaha. Hal ini tidak akan mungkin terjadi,
sesuatu perubahan akan terjadi apabila dalam diri kita berusaha untuk melakukan
sebuah perubahan, bukan dengan berleha leha semua ingin di dapatkan.
Fenomena merebaknya anak jalanan di
Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek.Hidup menjadi anak jalanan
memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam
kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak jarang
menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap nasib anak
jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka adalah saudara kita. Mereka adalah amanah Allah yang harus
dilindungi, dijamin hak-haknya, sehingga tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa
yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah.
Seharusnya
pemerintah mencoba membantu kepada rakyatnya dan lebih memelihara rakyat yang
kurang mampu sehingga dapat mencapai pada taraf hidup yang layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar